Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 15:18:00【Kabar Kuliner】043 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(9337)
Artikel Terkait
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG